Kode Pos Kelurahan Meteseh Kecamatan Tembalang Semarang

Kelurahan Meteseh merupakan salah satu dari 8 kelurahan yang ada di Kecamatan Tembalang, Kota Semarang. Kelurahan ini berbatasan dengan Kelurahan Ngaliyan di utara, Kecamatan Gajahmungkur di timur, Kelurahan Genuk di selatan, dan Kecamatan Gayamsari di barat. Kode pos Kelurahan Meteseh Kecamatan Tembalang, Semarang adalah 50275.

Kelurahan Meteseh adalah daerah berpenduduk dengan luas wilayah sekitar 1.9 km2. Di wilayah ini terdapat sejumlah tempat, seperti Kampus UPN “Veteran” Jawa Tengah, Museum Kereta Api, Taman Makam Pahlawan, dan Pusat Grosir Semarang.

Di Kelurahan Meteseh terdapat sejumlah fasilitas untuk kemudahan penduduk. Beberapa di antaranya adalah Taman Balai Desa, Posyandu, Bank BRI, Kantor Desa, dan Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Kariadi. Fasilitas umum lainnya yang tersedia di wilayah ini adalah pasar, sekolah, dan tempat ibadah.

Sejarah Kelurahan Meteseh

Kelurahan Meteseh berdiri pada tahun 1922 yang berlokasi di Kecamatan Tembalang, Kota Semarang. Di awal pendiriannya, Kelurahan Meteseh berada di bawah pemerintahan Belanda. Pada tahun 1945, setelah kemerdekaan Indonesia, Kelurahan Meteseh menjadi bagian dari wilayah Kota Semarang.

Pada tahun 1953, Kelurahan Meteseh mengalami perubahan administratif. Pada tahun tersebut, Kelurahan Meteseh berada di bawah pemerintahan Kecamatan Tembalang, Kota Semarang. Sejak saat itulah, Kelurahan Meteseh mulai berkembang dan menjadi salah satu wilayah yang berkembang pesat di Kota Semarang.

Ekonomi Kelurahan Meteseh

Kelurahan Meteseh merupakan salah satu daerah di Kota Semarang yang memiliki tingkat aktivitas ekonomi yang tinggi. Penduduk di wilayah ini banyak yang bergerak di bidang perdagangan, jasa, dan industri. Di Kelurahan Meteseh juga terdapat sejumlah pusat perbelanjaan, seperti Pusat Grosir Semarang, Pasar Kriya, dan Pasar Kedung Kawat.

Selain itu, di Kelurahan Meteseh juga terdapat sejumlah industri kecil dan menengah. Beberapa di antaranya adalah PT. Mulia Abadi, PT. Bintang Indo, dan PT. Sari Mas. Keberadaan industri-industri ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi bagi penduduk di wilayah ini, tetapi juga menciptakan lapangan pekerjaan yang bermanfaat bagi masyarakat setempat.

Kehidupan Masyarakat Kelurahan Meteseh

Kelurahan Meteseh memiliki masyarakat yang heterogen. Penduduk di wilayah ini mayoritas beragama Islam, tetapi terdapat juga penduduk yang beragama Kristen, Hindu, dan Buddha. Masyarakat Kelurahan Meteseh merupakan masyarakat yang ramah dan toleran, yang saling memahami dan menghormati satu sama lain.

Di Kelurahan Meteseh juga terdapat sejumlah kegiatan sosial yang tersedia bagi penduduk setempat. Beberapa di antaranya adalah kegiatan bakti sosial, kegiatan komunitas, dan berbagai kegiatan lainnya yang diadakan untuk meningkatkan kehidupan masyarakat setempat.

Fasilitas Pendidikan di Kelurahan Meteseh

Kelurahan Meteseh telah menyediakan berbagai fasilitas pendidikan bagi penduduk setempat. Terdapat sejumlah sekolah dan madrasah di wilayah ini, seperti Sekolah Dasar Negeri 01 Meteseh, Sekolah Menengah Pertama Islam Al-Muhajirin, dan Sekolah Menengah Atas Al-Muhajirin. Selain itu, di wilayah ini juga terdapat kampus UPN “Veteran” Jawa Tengah.

Kesenian dan Budaya Masyarakat Kelurahan Meteseh

Kelurahan Meteseh merupakan salah satu wilayah di Kota Semarang yang memiliki warisan budaya dan kesenian yang kaya. Masyarakat di wilayah ini memiliki budaya dan kesenian yang beragam, termasuk musik daerah, tari daerah, dan kebudayaan lokal lainnya. Di Kelurahan Meteseh juga terdapat sejumlah tempat wisata seperti Museum Kereta Api, Taman Makam Pahlawan, dan Pusat Grosir Semarang.

Kesimpulan

Kelurahan Meteseh merupakan salah satu dari 8 kelurahan yang ada di Kecamatan Tembalang, Kota Semarang. Kode pos Kelurahan Meteseh Kecamatan Tembalang, Semarang adalah 50275. Wilayah ini telah berdiri pada tahun 1922 dan mengalami perubahan administratif pada tahun 1953. Penduduk di wilayah ini mayoritas bergerak di bidang perdagangan, jasa, dan industri. Kelurahan Meteseh juga memiliki masyarakat yang heterogen, budaya dan kesenian yang beragam, serta sejumlah fasilitas pendidikan yang tersedia bagi penduduk setempat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *